Kejadian tersebut sebenarnya lumrah dan wajar terjadi di Indonesia. Setiap wartawan, baik dari media cetak dan media elektronik, adalah agen dari sebuah bisnis media massa juga. Mereka akan mencari berita yang jauh lebih menarik dan menjual demi meningkatnya omzet penjualan atau rating tontonan mereka. Penyampaian sebuah berita juga menyimpan subjektivitas penulis. Bagi masyarakat biasa, pesan dari sebuah berita akan dinilai apa adanya. Berita akan dipandang sebagai informasi yang penuh dengan objektivitas. Bagi kalangan tertentu yang memahami gerak pers. akan menilai lebih dalam terhadap pemberitaan, yaitu dalam setiap penulisan berita menyimpan ideologis/latar belakang. Seorang penulis pasti akan memasukkan ide-ide mereka dalam analisis terhadap data-data yang diperoleh di lapangan.
Seorang Kapolda, lebih memiliki nilai jual dibandingkan dengan sosok Kasau (seorang yang berbintang empat). Hal ini disebabkan masyarakat jauh lebih mengenal Kapolda, dimana beliau akan berhubungan langsung dengan seluruh lapisan masyarakat. Peliputan tersebut tentu saja akan menarik perhatian masyarakat. Hal ini yang ditangkap oleh para wartawan, mereka akan meliput berita tersebut dengan selengkap-lengkapnya dan secepat mungkin ditertibkan. Yang perlu diingat bahwa, semua berita tersebut akan dijual kepada masyarakat. Bila tidak menarik, maka masyarakat akan beralih kepada media cetak lainnya.
Sedangkan sertijab Kasau, akan memiliki nilai yang tidak terlalu menjual. Masyarakat lebih banyak yang tidak tahu dan tidak peduli bahkan tidak akan peduli siapa Kasau saat ini. Hal ini dikarenaka sosok Kasau bukanlah sosok yang dekat dan jelas bagi seluruh lapisan masyarakat. Hanya pada lapisan tertentu saja yang akan tertarik dengan sertijab itu. Apabila acara tersebut akan dijual kepada masyarakat pedesaan, tentu saja tidak akan menarik dan laku. Oleh karena itu, dapat diterka bahwa media massa yang datang adalah media massa yang bersifat umum nasional seperti Kompas, Angkasa dan lainnya yang bmempunyai kepentingan dengan pemberitaan tentang pertahanan dan kepentingan nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar